Acara bedah buku Pemimpi(n) yang
diadakan hari Sabtu, 29 Februari sukses menarik perhatian seluruh pengunjung
Cibinong City Mall. Buku yang terjual pada saat acara bahkan mencapai angka 200 ke atas. Teriakan riuh dari penggemar yang rela mengantri lama seakan terbayar sudah ketika MC mulai naik ke atas panggung. . Acara yang diselenggarakan oleh
Penerbit Loveable dan Gramedia ini selain diisi dengan bedah buku, ada pula talkshow dan
akustik. Sambil menunggu yang ditunggu-tunggu, kuis pun dimulai menandai bahwa acara akan sebentar lagi dimulai. Pemenang kuis dihadiahkan sebuah kado, sekaligus berfoto bersama sang penulis, Wildan
Alamsyah, atau yang biasa dipanggil Bang Wildan. “Mau seberat apa pun ujian yang kita hadapi,
selama kita mau, kita pasti bisa.” Ucap Rizka, salah satu penggemar ketika
ditanya mengenai kesan terhadap buku Pemimpi(n).
(Registrasi)
Wildan
pun datang diiringi teriakan penggemar yang sudah menunggunya berjam-jam. Sambil
menyapa penggemar, ia tersenyum lebar, “pertama kali kesini, masyarakat
antusiasnya alhamdulillah banget.” ucap penulis Buku Pemimpi(n) yang kini telah Mega
Bestseller dan sudah dicetak ulang ke-6. Bukan hanya itu saja, kemarin (28/02/2020)
melalui akun instagramnya, Wildan telah mengumumkan bahwa buku yang ditulisnya
tersebut akan segera difilmkan.
“Nantinya
orang-orang akan tahu gimana ceritaku melalui film karena kemungkinan besar 80%
dari buku Pemimpi(n) dan 20%-nya adalah penggalan cerita lagi. Seputar kenakalan
remaja semasa aku hidup.” Wildan sendiri mengapresiasi teman-temannya yang
ia cantumkan di dalam buku, seperti Zaydan, Fikri, Abdi, Fajar, Rere, dan
Sultan. Ia mengucapkan terima kasih karena berkat mereka, ia mendapatkan kisah-kisah
indah dan memiliki bahan untuk bercerita.
Wildan yang dikenal melalui Ria Ricis ini mengaku pernah alami depresi namun sekarang keadaannya sudah jauh lebih baik. Ia juga berkata bahwa dirinya adalah orang yang mudah memaafkan
orang lain tetapi susah untuk melupakannya. Miliki jiwa emosional yang gampang
dipengaruhi orang lain membuatnya mudah terhasut. “Namun, saat ini sudah lebih
baik karena sudah ada yang seseorang yang menenangkan.” Ucapnya sambil
tersenyum malu disambung teriakan gemas dari para penggemar.
Bicara
mengenai broken home. Membenci adalah
salah satu yang pernah dilakukannya dulu. “Walau pun membenci, tetap akan harus
sayang pada mereka. Sebenci apa pun kalian sama orang tua kalian. Jangan pernah
menyakiti orang tua kalian. Karena sejatinya ketika Ibu kita tersenyum kepada
kita, cinta tidak perlu lagi dicari darinya. Ibaratnya, senyum Ibu kepada kita
adalah senyum cinta.”
Membedah buku, pria kelahiran 2 April 1999 ini bertanya mengenai pasal yang menarik perhatian penggemar. Salah satu remaja
perempuan yang di sana menjawab bahwa kisah persahabatan adalah yang paling
menyentuh baginya. “Dari yang tadinya berempat menjadi berkurang namun tetap
berkomunikasi.” Katanya ketika ditanya mengenai alasan memilih part tersebut.
Tidak lupa untuk berfoto bersama, Wildan dengan senang hati berfoto dengan
penggemar yang sudah mau maju ke panggung.
Menceritakan
sedikit mengenai film, mungkin untuk remaja dengan umur 13 tahun ke atas karena
berisi tentang kenakalan remaja, tapi nakalnya memiliki sebab. Yaitu, ada yang
mau dipesankan kepada guru dan orang tua. Wildan pun mengungkapkan bahwa ia
membenci kebohongan dan berusaha jujur untuk tidak menyakiti orang lain. “Jika
ingin hidup tenang, jangan membahagiakan orang lain, cukup dengan tidak
menyakiti orang lain.”
Anak nakal sering
dipandang sebelah mata, dikeluarkan, diasingkan, dirasanya adalah suatu
kesalahan. “Justru anak nakal seharusnya disekolahkan dengan sepenuh hati
karena dibalik kenakalan mereka sendiri, masing-masing punya keahlian dan kreatifitas
tertentu.”
Ada quotes yang menarik perhatian bagi Wildan untuk dibahas, “teman itu
saling menguatkan dan saling menyatukan. Bukan saling memisahkan dan
melupakan.” Ketika seorang temannya menyakiti, ia berusaha untuk tidak akan
pernah berbuat sebaliknya.
Pernah dekat
dengan seseorang, Wildan mempelajari satu hal bahwa jika ingin mencintai seseorang
janganlah berlebihan karena jika sudah disakiti, akan ada hati yang sangat
terluka.
Wildan juga
bercerita ketika ia berhasil menghasilkan karya, membuat ibunya menangis dan
ikut mengambil penghargaan sebagai siswa terkreatif. Kata-kata yang pertama
kali diucapkan saat itu adalah, “hidup anak nakal. Di sini banyak anak-anak
nakal yang nggak berani mengeluarkan bakat dan potensinya. Maka dari itu, saya
ngomong kayak gini karena mereka belum mencari jati diri apa lagi menemukannya.
Kalau pun sudah ketemu, mereka pasti kreatif.”
Wildan pun
berhenti pelan-pelan dengan alkohol, nongkrong di luar dan berhasil menjauhi
hal negatif itu semua. Mereka yang nakal pun sudah berubah ke arah yang lebih
baik.
Ditanya
mengenai haters, Wildan dengan santai
menjawab. “Kalem aja. Buku best seller, mau difilmin. Ngapain ngurusin orang
kayak gitu? Bukan sombong, nih, ya.” Sambungnya sambil tertawa, “sebenarnya
derajat manusia itu sama, yang membedakan hanya ilmu. Karena mengurusi hidup
sendiri aja sudah depresi. Jangan sedih keterlaluan, jangan pernah berkecil
hati, jangan putus asa. Toh, gue bukan ngambil keuntungan orang lain, panjat
sosial, itu nggak menguntungkan untukku.”
Sebelum pamit, Wildan mempersembahkan tiga buah lagu di antaranya Cantik oleh Kahitna, Tak Ingin Sendiri oleh Dian Piesesha, dan Indonesia Pustaka oleh Ismail Marzuki. Penggemar pun bernyanyi bersama sambil memberikan kado dan bunga yang telah disiapkan dari rumah. Wildan sendiri tidak pernah bosan mengingatkan para penggemarnya akan tanggal 2 April yang katanya ada sesuatu yang dapat membuat penggemar menangis, bahagia, sekaligus baper.
“Kunci untuk
santai yaitu jalanin hidup kita aja, fokus ke diri sendiri.” –Wildan Alamsyah
Komentar
Posting Komentar