Prihatin, Sekolah Diliburkan Pelajar Malah Tawuran

Tawuran antarpelajar di Kecamatan Cipayung, Kota Depok berhasil dicegah oleh Tim Jaguar Polres Metro Depok dalam Patroli Antisipasi Tawuran. Diketahui ada bibit-bibit permusuhan antarpelajar yang setiap saat bisa meledak dan menjadi tidak terkendali. Rupanya, aksi tawuran antarpelajar ini diadakan setiap malam minggu. Tim Jaguar sebelumnya telah menerima laporan dari salah seorang warga setempat bahwa akan ada tawuran di daerah Citayam. Ketika berpatroli pada hari Sabtu, 11 April, pukul 01.00 WIB, tim jaguar melihat beberapa anak muda sedang berkumpul di pinggir jalan dan ada yang berusaha melarikan diri namun tertangkap dan yang satunya lagi berhasil kabur menggunakan motor. Para remaja yang tertangkap pun dipaksa berjongkok dan menjelaskan apa yang sedang terjadi. Mereka memberikan alasan yang berbeda-beda dengan tidak jelas. Para remaja tersebut mengaku masih sekolah dan duduk di tingkat 1 SMK. Mirisnya, ketika sekolah diliburkan untuk mencegah pandemik yang terjadi ...

Partisipasi Mahasiswa di Acara Arsitektur Perdana “Let’s Talk”


Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dengan bangga mempersembahkan acara Arsitektur perdana di mana para Aristek dan pemangku industri akan berkumpul dalam satu atap pada kegiatan Konfrensi dan Pameran. Acara yang diadakan tanggal 27-29 Februari 2020 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City - Tangerang, Indonesia ini menghadirkan 10.000 profesional Aristek, Desainer, Insinyur, Perencana Kota, Pemilik Proyek, Lembaga Pemerintahan, Pengembang Properti, Akademis, dan profesi terkait lainnya hadir dan berkumpul dalam satu atap pada kegiatan Konfrensi dan Pameran. Persiapan acara sendiri sudah dilakukan sejak tiga hari sebelum acara dimulai. Persiapan tersebut pun berlangsung lancar tanpa kendala.


(Inisiatif Scriputra)





(Reliving Gedek)



               ARCH:ID dipercaya akan menjadi wadah yang efektif dalam menampilkan pameran produk mutakhir yang terbaru. Di antaranya yaitu teknologi, desain dan merek terbaik untuk para pengunjung. Bukan hanya itu saja, pameran yang diprakasai oleh Ikatan Arsitek Indonesia ini juga menampilkan 16 karya terpilih mahasiswa arsitektur dalam dan luar negeri yang diberi judul Lapis.





Architecture Students Exhibition, Lapis yang memiliki Tim Desain yang berasal dari ARA Studio yang terdiri dari Hermawan Dasmanto, Veronica Paskalia, Hasina Zikriya Haliya, dan Michael Yohannes (Internee) ini terletak di bagian paling depan ruangan sehingga pengunjung tidak kesulitan menemukannya. Ide awal intalasi ini berangkat dari tanggapan tentang bagaimana pameran arsitektur pada umumnya menyajikan produk visual, skala pameran dengan ruang yang luas, seringkali kontras dengan bagian yang disajikan. Lapis sendiri berusaha menghadirkan sajian produk arsitektur yang saling berkonjugasi dengan set pameran.


Penyajian produk visual dengan layout beragam terkadang bersanding tanpa memiliki jeda antara satu medium dengan medium yang lain sehingga menghasilkan kejenuhan dalam pameran yang semestinya bisa dinikmati. Lapis juga beranggapan bahwa setiap karya harus memiliki privasi dan secara bersamaan membentuk sebuah entitas yang menyatu dengan keseluruhan atmosfer ruangan.


Lapis juga ingin memberikan pengalaman baru dalam menikmati pameran karya arsitektur. “Satu demi satu, Lapis demi Lapis berinteraksi dengan karya untuk memberikan keterikatan yang kuat antara karya dengan pengunjung.”


Beberapa karya yang dipamerkan dalam Lapis ini yaitu, Husni Fadhil Maulana dari Universitas Indonesia, Jakarta dengan judul Ark of Polynesia. Ada pula Laurentius Nicholas Rodriques dari Universitas Parahyangan Bandung yang berjudul ASIA AFRICA FOLK ART MUSEUM, dan Primetta Amara Sastrawan dari Universitas Pelita Harapan yang memiliki judul CONCEPTUALIZATION OF DEFENSIBLE SPACE WITHIN THE CONTEXT OF MID-RISE HOUSING COMPLEX dan masih banyak lagi.


(Laurentius Nicholas Rodriques dari Universitas Parahyangan Bandung)


(Husni Fadhil Maulana, Universitas Indonesia, Jakarta)


(Primetta Amara Sastrawan, Universitas Pelita Harapan)


Selain menjadi ajang bisnis tahunan para Arsitek yang paling diakui di seluruh Indonesia, pameran ini juga mempertemukan mahasiswa arsitektur dengan arsitek profesional yang terkenal. Para mahasiswa yang datang pun tak jarang meminta untuk berfoto dan bertanya mengenai bidang yang tengah digelutinya saat ini. Mahasiswa yang datang juga dapat berinteraksi dengan mahasiswa lain yang berkunjung untuk saling bertegur sapa, berbicara, atau pun berdiskusi. Pengetahuan yang didapatkan mahasiswa yang datang juga dapat melalui seminar 4.0 yang dilakukan dengan di tengah ruangan.



(Seminar 4.0)


(Pembicaraan dengan Arsitek Profesional)





(Aga Kahn Awards)



“Pendapatku tentang Pameran arch:id di ICE BSD sangat keren, seru, dan menarik sekali untuk dikunjungi terutama bagi arsitek mau pun calon arsitek, dan nggak kalah seru dari  pameran yang pernah diselenggarakan di tempat-tempat lain. Terutama penataan layout-nya itu sendiri yang membuat pameran ini menarik. Di mana menampilkan instalasi-instalasi yang sangat unik dan kreatif serta banyak sekali tokoh arsitek profesional dan arsitek international yang dateng mau pun diundang untuk mengisi berbagai talk show tersebut. Dan, di sini terdapat banyak stand-stand yang mempromosikan material ekstrior untuk bangunan juga. Enjoy banget, sih. Hehehe.” Komentar Fika, Mahasiswa Arsitektur, Universitas Trisakti yang datang ke Indonesia Architecture Conference & Exhibition, Jumat lalu, 27 Februari lalu.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Percaya Diri Mengikuti Berbagai Perlombaan!

Apakah Memiliki Kepercayaan itu Penting?