Prihatin, Sekolah Diliburkan Pelajar Malah Tawuran

Tawuran antarpelajar di Kecamatan Cipayung, Kota Depok berhasil dicegah oleh Tim Jaguar Polres Metro Depok dalam Patroli Antisipasi Tawuran. Diketahui ada bibit-bibit permusuhan antarpelajar yang setiap saat bisa meledak dan menjadi tidak terkendali. Rupanya, aksi tawuran antarpelajar ini diadakan setiap malam minggu. Tim Jaguar sebelumnya telah menerima laporan dari salah seorang warga setempat bahwa akan ada tawuran di daerah Citayam. Ketika berpatroli pada hari Sabtu, 11 April, pukul 01.00 WIB, tim jaguar melihat beberapa anak muda sedang berkumpul di pinggir jalan dan ada yang berusaha melarikan diri namun tertangkap dan yang satunya lagi berhasil kabur menggunakan motor. Para remaja yang tertangkap pun dipaksa berjongkok dan menjelaskan apa yang sedang terjadi. Mereka memberikan alasan yang berbeda-beda dengan tidak jelas. Para remaja tersebut mengaku masih sekolah dan duduk di tingkat 1 SMK. Mirisnya, ketika sekolah diliburkan untuk mencegah pandemik yang terjadi ...

Cara Agar si “Dia” Bisa Kamu Dapatkan!


Takut nggak diterima adalah sesuatu yang wajar. Nggak perlu terburu-buru apalagi cemas dan khawatir berkepanjangan. Mungkin ada sesuatu yang kamu lewatkan ketika sedang berusaha mendapatkan dia. Dia? Tunggu, jangan berpikir bahwa kita akan membahas percintaan walaupun agak menyinggung ke arah sana. “Dia” yang dimaksud dari artikel ini adalah suatu penerbit yang menjadi penyebab kebanyakan penulis muda merasa galau berlebihan karena naskahnya nggak kunjung diterima. Hmm, sebenarnya apa alasan suatu penerbit nggak menerima naskahmu, ya? Padahal menurutmu dan orang-orang yang sudah membaca naskahmu berkata bahwa naskah tersebut sudah sangat bagus. Mari kita simak beberapa alasan yang mungkin bisa jadi penyebabnya.


Butuh kepercayaan diri yang tinggi jika ingin mengirim naskah ke suatu penerbit. Apalagi penerbit yang besar dan hanya menerbitkan buku-buku berkualitas. Sudah susah-susah mengumpulkan nyali dan mengirimnya, digantung berminggu-minggu dengan harapan-harapan tinggi, kemudian dijatuhkan dengan balasan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan merupakan hal yang agak sensitif bagi penulis pemula. Hal itu tidak jarang membuat para penulis enggan mengirimkan karyanya, merasa kapok, dan nggak percaya diri lagi.


Sudah dari sananya apabila penulis akan merasa khawatir dan itu merupakanlah sesuatu yang wajar. Jangan pernah merasa terbebani dengan perasaan-perasaan semacam itu karena nantinya akan berdampak ke berbagai hal. Dan, yang paling fatal adalah berhenti menulis dan mengendapkan karyanya di dalam lemari. Maka dari itu, hindarilah perasaan yang berlebihan tanpa mengetahui apa penyebab naskah yang dikirim tidak terima oleh suatu penerbit.


Apakah naskahmu masuk ke dalam kriteria mereka?


Sekali lagi, takut adalah sesuatu yang wajar. Banyak orang yang minder kalau harus mengirim naskah ke penerbit. No problem. Take your time. Nggak perlu terburu-buru. Sembari menunggu rasa percaya diri bertambah, tips yang harusnya dilakukan adalah meriset. Kalau ketakutanmu, “takut nggak masuk kriteria penerbit,” jadi, one of things you have to do is RESEARCH.


Okay, riset. Bagaimana cara risetnya?


Sumber: (https://www.google.com/Pixabay)


Agar lebih dapat mudah dipahami, kita gunakan perumpamaan. Seperti halnya ketika mengincar seseorang yang ditaksir. Apa yang biasanya dilakukan? Pasti akan kepo-in, cari tahu si “dia” suka apa, punya kelemahan apa, dan apa, sih, kelebihannya? Apa yang ada dalam diri kamu yang bisa melengkapi kekurangannya. Setelah tahu apa plus dan minus-nya, barulah kamu bisa tahu apa yang harus kamu lakukan ke dia. But still, be yourself.


So, do the same thing.


Jika sudah mengincar suatu penerbit, kepo-in penerbit itu sekepo kamu sama orang yang kamu suka. Penerbit itu menerbitkan buku genre apa saja, sih? Wattpad yang diambil penerbit itu yang temanya bagaimana, sih? Dan, cara promosi penerbit itu bagaimana, ya? Seperti apa penulis-penulis yang telah menerbitkan bukunya? Apakah kamu masuk ke dalam kriterianya, kamu bisa memahaminya ketika kamu mau mencari tahu.


Kalau dirasa kamu belum memahami, belilah beberapa bukunya. Beli terbitannya dan usahakan beli dengan penulis yang berbeda, sehingga kamu tidak terfokus pada satu orang penulis saja. Belilah buku dengan genre yang berbeda, dan dari sana kamu bisa paham bahwa, “Ohh…. Cerita yang kayak gini, toh, yang disukain editor penerbit ini.”


Nah, balik lagi ke perumpamaan awal, tetap be yourself. Jangan semata-mata kamu sudah mengetahui segalanya mengenai penerbit tersebut, janganlah mengikut saja bagaimana keinginan penerbit sehingga kamu merombak naskahmu agar diterima oleh penerbit itu. Please, don’t do it.


Fokuslah pada karyamu, jangan alihkan perhatianmu ke satu penerbit saja. Kembali lagi pada diri sendiri, apakah kamu cocok dengan semua hasil yang sudah kamu kepo-in itu? Kalau nggak cocok, ya jangan dipaksakan. Cari penerbit lain yang cocok sama karakter dan gaya tulisan kamu. Di Indonesia, penerbit nggak hanya satu, guys. Percaya dan yakinkan diri sendiri bahwa masih banyak penerbit lain di luar sana yang sedang menunggu naskahmu, mereka menginginkanmu untuk tetap mengirim naskah, mereka ada di sana dan kamu sering kali melupakan dan mungkin bahkan tidak menyadarinya.


Sebagai contoh, karya Harry Potter, seri tujuh novel fantasi yang dikarang oleh penulis Inggris J. K. Rowling juga pernah ditolak oleh beberapa penerbit sebelum memulai kesuksesannya. Novel tersebut merupakan novel paling laris, telah terjual sebanyak 500 juta kopi yang artinya, satu dari lima belas orang di dunia ini telah membaca dan juga membeli buku-buku Harry Potter. Bukan itu saja, buku ini juga diterjemahkan sebanyak 80 bahasa.


Namun, apabila masih ingin menerbitkan buku di penerbit yang diinginkan. Janganlah idealis. Kamu bisa tetap pakai ciri khas tulisanmu sendiri. Hal itu merupakan sesuatu yang harus dipertahankan dan dipegang. Dan, perbanyaklah menulis naskah dengan hasil riset yang sudah kamu dapatkan dari penerbit yang kamu suka dan inginkan. Hal itu nggak menutup kemungkinan bahwa naskahmu yang selanjutnya akan diterima.


So, be yourself dan janganlah idealis!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Percaya Diri Mengikuti Berbagai Perlombaan!

Apakah Memiliki Kepercayaan itu Penting?