Sumber:
(https://www.google.com/IDNTimes)
Leonardo Edwin, Youtuber terkenal
yang kuliah di Bellevue College, Amerika, ini diketahui juga bekerja seperti
yang ia unggah di channel Youtube-nya. Pukul 9 pagi lewat sedikit, ia prepare, butuh waktu sebanyak 15 menit
untuk ke kampus. Dikarenakan kuliah dperkirakan dari pagi hingga sore, Leo
memutuskan untuk menyiapkan bekal terlebih dahulu. Dalam videonya, ia terlihat
mengemas nasi dengan ayam, kecap asin, bawang goreng, dan sayur. Dan, wajib
untuk membawa pisang sebagai buahnya. Bukan bekalnya saya yang diperlihatkan,
isi tasnya juga sempat ia beritahukan seperti laptop, buku, perlengkapan
mengedit, dan tempat pensil.
Leo menggunakan sepeda untuk
transportasinya ke kampus, sambil melewati jalan raya yang lumayan sepi, tidak
ada kemacetan, 15 menit dirasa cukup baginya untuk sampai ke kampus tepat
waktu. Leo pun sampai ke kampus tepat waktu dan mengikuti perkuliahan selama
satu jam. Untuk hari kamis, jadwal perkuliahannya hanya satu mata kuliah. Selesai
pukul 10.00 dan memulai kerja pukul 13.00.
Ia pun mengisi waktu luangnya
untuk pergi ke perpustakaan. Dilihat dari video yang ia unggah, perpustakaan
tersebut sangat besar dan memiliki dua tingkat. Di lantai satu, pengunjung
masih boleh berbicara, namun di lantai dua semua fokus untuk belajar dan tidak
ada sama sekali yang bersuara. Setelah menemukan tempat yang dirasa cocok, ia
mulai mengedit video. Setelah mengedit, ia pergi ke kantin dan di kantin itu
terdapat launch prep, tempat khusus
untuk memanaskan makanan. Di dalam ruangan itu terdapat delapan microwave. Selesai makan siang, pukul
12.50, Leo pun bergegas ke tempat kerja.
Sumber:
(https://www.google.com/YouTube)
Tempat kerjanya masih berlokasi
di dalam kampus, Academic Succes Center. Ia menjadi tutor drop in dan
individual. Ia menjelaskan bahwa ada dua jenis tutor di tempat kerjanya, di
video sebelumnya yang pernah ia bagikan, ia menjadi tutor individual, cara
kerjanya janjian dengan student, bedanya dengan drop in, tutor menunggu di satu
tempat dengan papan nama mata kuliahnya, sehingga mahasiswa bisa tahu dan
datang ke tempatnya. Selama satu minggu, ia bekerja di drop in 4,5 jam dan individual tutoring selama 2 jam, jadi
totalnya 6,5 jam kerja. Dua setengah jam di hari kamis, dan dua jam di hari
selasa. Mengenai gajinya, selama 6.5 jam x $16/jam : $104. Jadi, sekitar Rp
1.500.000,00 perminggu. Tempat belajar ini khusus untuk stastistika, accounting, dan ekonomi.
Selesai bekerja pukul 15.30, ia mengungkap
bahwa tutor individual harus fokus sama student-nya
kalau yang ini, karena drop in, tutor
boleh bebas ngapain aja, sambil main laptop, mengerjakan tugas, dan belajar pun
boleh.
Leo menjelaskan, bahwa tutor ini
berbeda dengan asisten dosen atau yang biasa disebut asdos. Kalau asdos itu
sepenuhnya membantu dosen sedangkan tutor ini kita membantu mahasiswa, tidak
mengenal student-nya, dan tidak ada
hubungan sama dosen, lebih seperti les, kalau di Indonesia. Sebagai mahasiswa di sini, kalau sudah ter-register,
boleh datang dengan gratis, tanpa biaya. Nanti pihak kampus yang membayar.
Tidak perduli dengan umur, selama
kalian menjadi mahasiswa di sini, silakan datang dan belajar saja, Untuk kali
ini, Leo mengajari bapak-bapak usia sekitar 45 tahun. Hebatnya, di sini tidak pandang
umur dan saling membantu.
Pukul 18.00, Leo memutuskan untuk
pergi ke broadway, sebuat teater musikal bersama lima orang dari Batam, dan
dari SMA yang sama, reuni kecil-kecilan gitu. Kebetulan broadway kali ini
sedang datang ke kotanya. “Broadway itu one of the best musical drama
in the world,” ungkapnya.
Di bawah panggung ada orchestra,
ruangannya pun luas ada lima tingkat tempat duduk. Semuanya disajikan secara live
dan sangat menakjubkan, suatu kerhormatan bisa menyaksikannya. Banyak anak-anak
pakai baju Elsa, karakter utama dari film frozen.
Orang-orang di sana sampai berdiri
dan bertepuk tangan karena teater tersebut sangat keren dan luar biasa. Leo pun
tidak henti-hentinya memuji pertunjukkan tersebut setelah menyaksikannya. Sebelum
pulang, ia menyempatkan diri melihat ke depan panggung. Di situ ada alat-alat
musik dan jadi semakin yakin kalau sama sekali tidak ada yang lipsync.
Ia pun sampai di rumah pukul 12
malam. “Nonton broadway akhirnya kesampean juga karena udah pengen banget dari
kecil.” Katanya sebelum mengakhiri video.
Leo juga mengungkapkan bahwa yang
dipelajarinya saat nonton broadway tadi adalah, “Waktu show, waktu start, bener-bener
nggak ada sama sekali, satu pun orang yang main handphone. Sama sekali nggak ada kelihatan layar HP padahal tempat itu
gelap banget, kan. Satu orang pun nggak
ada yang main handphone.” Ucapnya dengan rasa kagum.
Komentar
Posting Komentar