Prihatin, Sekolah Diliburkan Pelajar Malah Tawuran

Tawuran antarpelajar di Kecamatan Cipayung, Kota Depok berhasil dicegah oleh Tim Jaguar Polres Metro Depok dalam Patroli Antisipasi Tawuran. Diketahui ada bibit-bibit permusuhan antarpelajar yang setiap saat bisa meledak dan menjadi tidak terkendali. Rupanya, aksi tawuran antarpelajar ini diadakan setiap malam minggu. Tim Jaguar sebelumnya telah menerima laporan dari salah seorang warga setempat bahwa akan ada tawuran di daerah Citayam. Ketika berpatroli pada hari Sabtu, 11 April, pukul 01.00 WIB, tim jaguar melihat beberapa anak muda sedang berkumpul di pinggir jalan dan ada yang berusaha melarikan diri namun tertangkap dan yang satunya lagi berhasil kabur menggunakan motor. Para remaja yang tertangkap pun dipaksa berjongkok dan menjelaskan apa yang sedang terjadi. Mereka memberikan alasan yang berbeda-beda dengan tidak jelas. Para remaja tersebut mengaku masih sekolah dan duduk di tingkat 1 SMK. Mirisnya, ketika sekolah diliburkan untuk mencegah pandemik yang terjadi ...

Wildan Alamsyah: Bagiku dikenal orang adalah suatu tanggung jawab yang sangat besar


Berhasil ditemui sebelum acara Bedah Buku dan Meet and Greet-nya di Cibinong City Mall, pada hari Sabtu, 29 Februari 2020 kami mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai seorang narasumber, Wildan Alamsyah yang baru saja menerbitkan buku perdananya yang berhasil menjadi buku best seller.


Selagi menunggu narasumber datang ke tempat acara, kami menghabiskan waktu untuk melihat-lihat lokasi acara yang tepatnya berada di atrium, panggung utama, Cibinong City Mall. Tidak sulit untuk menemukan tempat tersebut, selain karena berada di dekat lobby utama, banyaknya penggemar yang sudah mengantri sejak siang hari membuat kami yakin bahwa acara akan diadakan di sana. Sebelum acara dimulai, penggemar diharap mengantri untuk registrasi kembali setelah melakukan pendaftara online, tidak lupa untuk membawa dan menunjukkan buku Pemimpi(n) kepada Tim Penerbit selaku penyelenggara acara.






Jauh sebelum acara dimulai, penggemar sudah duduk manis di depan panggung, banyak di antara mereka membawa hadiah seperti makanan, kado-kado beragam ukuran dan warna yang cantik, juga buket bunga. Sweet banget, ya, penggemar yang datang ke acara Bedah Buku dan Meet and Greet ini!






Atrium pun semakin penuh dan ramai dengan para penggemar yang ingin melihat Wildan secara langsung. Di sela-sela waktu yang ada, kami masih sempat untuk jajan di lantai dua, kemudian kembali ke atrium untuk berdiskusi dengan salah satu editor yang sebelumnya sudah mengonfirmasi bahwa Wildan siap untuk diwawancara. Kami pun diberitahu bahwa Wildan Alamsyah telah sampai dan kini berada di ruangan khusus. Dikarenakan waktu yang tersisa tinggalah setengah jam sebelum acara dimulai, kami terburu-buru ke ruangan tersebut yang dijaga oleh beberapa petugas keamanan.






Walau pun sudah sering ke Cibinong City Mall, jujur saja, ruangan ini tidak pernah kami singgahi. Bisa dibilang, ini merupakan ruangan khusus yang tidak akan terjamah oleh sembarangan orang, hanya orang-orang dengan kepentingan tertentulah yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan ini. Dan, tentu saja kami merasa bangga bisa mencapai ruangan ini dengan kedua kaki kami sendiri. Sampai di ruangan, kami masih disuruh untuk menunggu karena ternyata bukan hanya kami saja yang memiliki perjanjian wawancara dengan Wildan Alamsyah.


Setelah memperkenalkan diri dan bersalaman dengan narasumber, kami tidak membuang waktu dan langsung melakukan wawancara. Remaja laki-laki yang lahir pada tanggal 2 april 1999 ini mengungkapkan bahwa sejak kecil ia merasa mempunyai basic menulis cerita. Hal-hal yang ditulisnya tidak lain dari hal-hal yang sederhana, seperti keseharian, diari, walau pun tidak secara rutin. Wildan Alamsyah yang kerap dipanggil Wildan ini terbiasa menulis ketika ada momen penting dalam hidupnya. Dengan mantap, ia menulis untuk berjaga-jaga dikala masa depan mungkin akan membutuhkan itu. “Siapa tahu nanti aku bisa jadi penulis.” Jawabnya sambil menyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih.






Wildan yang akan menginjak usia 21 tahun tentu saja masih terbilang sangat muda. Di umurnya yang sekarang ini, ia telah menjadi inspirasi bagi para remaja untuk menjadi orang yang sukses dalam bidang apa pun itu. Ditanya mengenai kesuksesannya, Wildan menjawab pasti. “Nggak punya patokan untuk kerja apa pun. Aku nggak ingin jadi apa-apa, lah, pokoknya yang menurutku bisa, ya, kenapa nggak dilakuin kayak cameramen, ngedit video, ngedit foto.”


Loveable Redaksi, penerbit dari buku Pemimpi(n) adalah yang pertama kali menyarankan Wildan untuk membuat buku dan secara kebetulan juga, ia sendiri ingin membuat buku dan ingin kisahnya dibaca oleh banyak orang. “Walau pun menurutku, kisahnya biasa aja, sih.” sambungnya sambil tertawa.







Wildan yang diketahui gemar mendaki gunung memilih pelosok-pelosok negeri, alam bebas, yang menurutnya adalah tempat yang sangat tepat untuk mendapatkan inspirasi untuk menulis, dan membuat konten baru. Maka dari itu, ketika melakukan perjalanan ke mana pun itu yang tujuannya sendiri belum tentu jelas, asalkan tempatnya membuat ia tenang dan nyaman, Wildan mengaku selalu berhasil mendapatkan inspirasi.


Dalam meraih kesuksesannya yang ia terima selama ini, Wildan menganggap bahwa Tuhan, keluarga dan Ria Ricis yang menjadi peran penting untuk dirinya. Menurutnya, Ria Ricis yang memperkenalkan Wildan kepada dunia, Ria Ricis yang membawanya ke dalam bidang yang ternyata membuat Wildan nyaman tanpa ia sendiri mengetahuinya, Ria Ricis-lah yang mengajak Wildan untuk terjun hingga terkenal dan sukses seperti sekarang.


“Sebenarnya dari dulu nggak ingin terkenal, karena bagiku dikenal orang adalah suatu tanggung jawab yang sangat besar. Apa lagi ketika sudah dikenal, ada di mana sikap-sikap kita yang harus dibatasi. Makanya sampai sekarang, aku nggak menerima panggilan TV.” Jawabnya mengenai ketenarannya dalam dunia yang saat ini ia geluti. Mendengar jawaban tersebut, kami mengangguk menyetujuinya. Terkenal bukanlah sesuatu yang dapat dibanggakan. Untuk apa terkenal jika tidak bisa bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan di mana perlakuan tersebut dilihat oleh banyak orang yang dapat dengan bebas menanggapi, berkomentar, bahkan mungkin akan membenci hal tersebut.


Bukan hanya seorang penulis dan video editor, ia juga mengembangkan kariernya di bidang bisnis. Berbicara mengenai bisnis, kiat yang pertama dibagikan dari Wildan kepada teman-teman yang ingin memulai bisnis adalah yakin kalau bisnis tersebut akan sukses. Kegagalan menurutnya adalah hal yang wajar karena kalau tidak ada kegagalan, tidak akan ada kesuksesan. Lalu yang kedua, teman-teman yang ingin memulai bisnis haruslah bersikap jujur, dan terakhir, harus transparan.


Di luar sana, banyak orang-orang berbisnis dengan mempekerjakan orang lain sebagai pegawai tetapi mereka tidak transparan kepada pegawainya. Hal itu merupakan sesuatu yang tidak etis, fatal, dan sama sekali tidak diperbolehkan dalam berbisnis. “Misalnya bisnis kaos, tetapi mengambil gambar orang lain. Itu nggak boleh. Kalau aku, ambil orang khusus desainer, bayar dia dan dia akan menggambar sesuai keinginanku.”  Jawabnya mengenai cara yang ia terapkan di balik kesuksesan bisnisnya.


Akhirnya sampai pada puncak wawancara kami, yaitu pertanyaan mengenai apa saja pesan dari Wildan sebagai sosok yang saat ini banyak dikagumi kaum milenial. Apakah ada pesan tertentu kepada mereka yang sedang berusaha untuk menggapai cita-cita dan impian mereka. Ia mengangguk sebelum menjawab, “jangan terlalu tinggi untuk bercita-cita tetapi tinggilah untuk bermimpi.”


“Karena dari mimpi kita bisa menemukan inspirasi, dari inspirasi bisa dekat dengan ilahi.” Sambungnya seraya menutup kalimat. Kami pun menyampaikan rasa terima kasih karena telah bersedia memberikan sedikit waktu yang sangat berharga bagi kami, untuk diwawancara. Semoga apa yang dituangkan dalam artikel ini dapat menjadi manfaat, inspirasi, kekuatan bagi kita semua untuk terus semangat dalam menjalani hidup dan menggapai cita-cita baik itu untuk pembaca, mau pun penulis sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Percaya Diri Mengikuti Berbagai Perlombaan!

Apakah Memiliki Kepercayaan itu Penting?